Quantcast
Channel: Ilmu Psikologi
Viewing all 293 articles
Browse latest View live

Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku

$
0
0
Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku - Artikel ini akan membahas tentang teknik lainnya dalam modifikasi perilaku yaitu: token ekonomi dan self-control. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang token ekonomi dan self-control.

Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (token ekonomi dan self-control)

Token Ekonomi

1. Definisi Token ekonomi
    Token ekonomi adalah sesuatu yang diberikan kepada klien setelah munculnya akumulasi perilaku yang diinginkan dan menukarkan dengan hal lainnya (backup reinforcer). Karena token dipasangkan dengan reinforcer , sehingga token menjadi reinforcer yang terkondisi yang bisa memperkuat perilaku yang diinginkan untuk muncul. Tujuan dari pemberian token ekonomi adalah memperkuat terjadinya perilaku yang diinginkan dan mengurangi/menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan. Adapun komponen esensial dalam pemberian token ekonomi:
    • Perilaku yang menjadi target harus diperkuat
    • Token dipergunakan untuk memperkuat perilaku.
    • Token ditukarkan dengan backup reinforcer
    • Jadwal pemberian reinforcement dalam memberikan token.
    • Rating seberapa banyak token yang harus dikumpulkan untuk ditukarkan dengan
    • Waktu dan tempat yang digunakan untuk menukarkan token dengan backup reinforcer

    2. Implementasi Token ekonomi

    a. Definisi perilaku yang menjadi target. 
    Defenisikan perilaku yang diinginkan untuk ditingkatkan frekuensinya. Sesudah perilaku diidentifikasikan maka harus dibuat defenisinya secara jelas, manakah yang termasuk ke dalm kategori perilaku yang kita inginkan .
      Contoh:
      Perilaku yang menjadi targetTokenPengertian perilaku
      Menyikat gigi sendiri1Memasukkan sikat gigi ke dalam mulut dan menyikatnya, berkumur dan mengeringkan daerah sekitar mulut dengan handuk

      b. Identifikasi item yang akan digunakan sebagai token
      Token yang akah digunakan haruslah:
      • Harus bersifat praktik dan nyamaan untuk dibawa oleh terapis/ konselor.
      • Harus berbentuk benda yang bisa diberikan langsung ketika perilaku yang diharapkan muncul.
      • Harus bisa diakumulasikan
      • Token tidak boleh tersedia dimana-mana (bersifat umum) sehingga kehilangan nilainya.

      c. Identifikasi backup reinforcer
      Efektivitas token ekonomi tergantung dari backup reinforcer yang harus dipilih secara khusus, karena setiap orang memiliki prefarance  nya sendiri-sendiri. backup reinforcer  tidak boleh sesuatu yang umum, akan tetapi sesuatu yang hanya bisa ditukar dengan token. Reinforcer  yang digunakan sebagai benda yang akan ditukarkan harus di luar kebutuhan dasar dan hak-hak dasar klien.
      d. Menentukan Jadwal pemberian reinforcement dalam memberikan token.
      Waktu dan tempat untuk menukar token haruslah disepakati terlebih dahulu. Bisa jadi tempatnya adalah took dimana banyak backup reinforcer  yang tersedia. Hal lainnya bisa juga di tempat lain seperti: tempat bermain, atau tempat lainnya.
      e. Rating seberapa banyak token yang harus dikumpulkan untuk ditukarkan dengan ukuran banyaknya token yang harus ditukarkan dengan backup reinforcer haruslah masuk akal, dan tidak membutuhkan banyak reinforcer supaya perilaku tersebut terjadi.

      f. Menentukan apakah akan menggunakan Response Cost
      Response Cost  menghilangkan token dilakukan ketika perilaku yang tidak diinginka muncul sebagai hal yang berseberangan dari perilaku yang diinginkan. Kalau mau menggunakan Response Cost maka harus diperkenalkan kepada klien setelah token ekonomi diperkenalkan. Kehilangan token akan bisa menyebabkan agresivitas pada orang yang memilikinya, sehingga kalau bisa token tersebut tidak dimiliki dan dibawa pulang oleh klien.
      g. Training staf dan management
      Orang yang akan mengimplementasikan program token ekonomi harus mampu melakukan hal yang sudah dibahas di atas.

      Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku_
      image source: www.verywell.com
      baca juga: Promosi Generalisasi dan Cycle dalam Modifikasi Perilaku

      3. Hal-hal praktis yang harus diperhatikan

        1. Pertama, orang yang melakukan modifikasi perilaku harus selalu memberikan token secara langsung setelah perilaku yang diharapkan muncul.
        2. Kedua, orang yang melakukan modifikasi perilaku harus memberikan pujian setiap memberikan token.
        3. Ketiga, untuk anak ataupun individu dengan kemampuan intelektual terbatas, backup reinforcer  harus diberikan bersamaan pemberian token sehingga token bias menjadi reinforcer yang dikondisikan.
        4. Keempat, karena token bersifat khusus tidak bisa ditemukan ditempat umum lainnya, sebelum klien menyelesaikan treatment maka penggunaan token harus disamarkan (fading). Sehingga ada kemungkinan perilaku bisa digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari.


        4. Aplikasi dari token ekonomi
          • Robinson dkk (1981) menggunakan reinforcement untuk 18 anak dengan hiperaktivitas dan anak dengan prestasi akademik yang rendah. Token berbentuk disc yang diwarnai yang diberikan ketika anak-anak menyelesaikan pekerjaan mereka. Hasilnya adalah siswa menyelesaikan tugas mereka makin meningkat.
          • McLaughlin and Malaby (1972) menggunakan token ekonomi untuk anak kelas lima dan kelas enam. Peneliti menggunakan token ekonomi dan respon cost untuk meningkatkan prestasi akademik.
          • Hobbs dan Holt (1976) menggunakan token ekonomi pada 125 remaja pria yang ada di lembaga pemasyarakatan. Token digunakan untuk perilaku yang baik seperti: mengikuti aturan, mampu bersosialisasi dengan baik. Pada setiap penghujung hari, setiap remaja mendapatkan sertifikat yang menerangkan banyaknya token yang ia dapatkan pada hari tersebut. Kemudian dapat ditukarkan dengan sesuatu yang mereka sukai seperti: makanan, minuman, permainan dll.

          5. Keuntungan dari penggunaan prosedur token ekonomi
            • Token bisa digunakan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan secara langsung setelah perilaku tersebut muncul.
            • Token ekonomi sangat terstruktur, sehingga perilaku yang diinginkan bisa diperkuat secara konsisten.
            • Token adalah reinforcer yang terkondisi dan bisa digeneralisasikan karena token dipasangkan dengan reinforcer Sehingga token berfungsi sebagai reinforcer terlepas dari EO nya, yang bisa selalu tersedia bagi klien kapan pun.
            • Token mudah untuk disediakan dan diakumulasikan.
            • Token bisa dikuantifikasikan secara mudah, jadi perilaku bisa mendapat penguatan yang magnitude nya bisa kecil atau besar (tergantung dari banyak sedikitnya token yang diperoleh).
            • Response Cost mudah diimplementasikan dengan teknik token ekonomi dengan cara mengambil token ekonomi ketika perilaku yang diharapkan tidak muncul.
            • Klien bisa belajar untuk merencanakan untuk menyimpan token agar bisa ditukarkan dengan sesuatu yang lebih besar nilai reinforcement

            Self-control

            1. Penyebab permasalahan self-control
              - Perilaku yang berlebih
                a. Reinforcer yang langsung didapatkan VSpunisher yang tertunda
                  Contoh: perilaku selingkuh (reinforcer langsung) namun begitu ketahuan pasangan maka akan menimbulkan luka hati (punisher yang tertunda).

                  b. Reinforcer yang langsung didapatkan VS punisher yang bersifat akumulatif
                    Contoh: makan cemilan (reinforcer langsung) namun sering dilakukan maka akibatnya badan bisa menjadi gemuk (punisher yang bersifat akumulatif).

                    c. Reinforcer yang langsung didapatkan (untuk perilaku yang bermasalah) VS Reinforcer yang tertunda (bagi perilaku alternative yang diinginkan).
                      Contoh: Baru gajian biasanya orang langsung belanjakan ke hal-hal yang bersifat konsumtif (perilaku bermasalah mendapat penguatan langsung), namun jarang orang yang menginvestasikan uangnya untuk saham, ataupun investasi lainnya (reinforcer  tertunda bagi perilaku alternative).

                      - Perilaku yang kurang
                        a. Punisher kecil langsung didapatkan VS reinforcer yang bersifat akumulati namun signitifkan
                          Contoh: Bagi orang yang tidak suka olah raga, kegiatan olah raga merupakan hal yang tidak enak dan melelahkan (Punisher kecil langsung didapatkan), meskipun manfaat yang lebih besar seperti: badan sehat, tidak gemuk (reinforcer yang bersifat akumulati namun signitifkan) menjadi tidak begitu menarik.

                          b. Punisher kecil langsung didapatkan VS punisher besar namun hampir tidak mungkin terjadi.
                            Contoh: penggunaan helm saat mengendari motor dapat menyebabkan rasa gerah/panas (Punisher kecil langsung didapatkan), kemungkinan untuk terjadi kecelakaan dan kepala terhempas adalah kecil (punisher besar namun hampir tidak mungkin terjadi).

                            Punisher kecil langsung didapatkan VS punisher besar yang tertunda jika perilaku tidak terjadi.
                              Contoh: Mencatat saat perkuliahan, tangan menjadi lelah (Punisher kecil langsung didapatkan), nilai yang jelek (punisher/ konsekuensi tertunda dalam waktu yang lama) kalau mahasiswa malas mencatat.

                              2. Pengertian self-control
                                Self-control atau self-management terjadi ketika seseorang terlibat dalam satu tindakan/perilaku (controlling behavior) dalam waktu yang tertentu untuk mengontrol perilaku lainnya (controlled behavior) muncul di waktu yang lain.

                                controlling behavior melibatkan strategi self-management dimana penyebab (antecedent) dan konsekuensi dari perilaku alternative dimodifikasi.
                                controlled behavior  adalah perilaku yang menjadi target.

                                Contoh:  untuk A yang sedang melakukan diet sehat
                                controlling behavior : menjaga pola makan, memonitor olah raga yang dilakukan, membuat reminder di kulkas atau dimana saja yang gampang kelihatan.
                                controlled behavior  : diet sehat

                                3. Tipe-Tipe dari Sellf-Control
                                  a. Goal setting dan Self-monitoring: harus ditetapkan tujuan dari perilaku apa yang ingin dicapai, dalam penetapannya haruslah logis sehingga reinforcer bisa diberikan dan perilaku bisa dibentuk. Sehingga kesuksesan tersebut bisa menjadi reinforcer yang terkondisikan. Hal ini harus selaras dengan self-monitoring, dimana klien merekam atau mencatat setiap perilaku yang menjadi target tersebut dilakukan.

                                  b. Manipulasi antecedent
                                    Manipulasi antecedent dengan cara:
                                    • Menghadirkan stimulus diskriminatif (SD) atau petunjuk pada perilaku yang menjadi target untuk dilakukan.
                                    • Menghilangkan stimulus diskriminatif (SD) atau petunjuk bagi perilaku yang tidak diinginkan.
                                    • Mengatur EO untuk perilaku yang menjadi target untuk dilakukan
                                    • Menghadirkan AO untuk perilaku yang tidak diinginkan.
                                    • Mengurangi respon usaha untuk perilaku yang diinginkan
                                    • Meningkatkan respon usaha bagi perilaku yang tidak diinginkan.

                                    c. Kontrak perilaku
                                    Pernyataan resmi dimana kamu menentukan perilaku yang menjadi target dan mengatur konsekuensi untuk perilaku yang muncul. Kontrak perilaku dianggap  sebagai bentuk dari self-control yang bisa mempengaruhi perilaku untuk sering terjadi atau tiadaknya. Dalam kontrak perilaku kamu mengidentifikasikan perilaku yang menjadi target dan ingin diubah, menentukan metode dan cara mengkoleksi data, menentukan level kriteria dari perilaku yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan, dan mengatur kontingensi dan orang yang akan mengimplementasikan kontingensi ketika target perilaku dilakukan/tidak dilakukan.

                                    Kontrak perilaku dalam rencana self-control bisa dituliskan oleh klien sendiri ataupun meminta bantuan dari orang lain seperti konselor/ terapis/ ataupun orang yang dianggap klien bisa membantunya mengubah perilaku.

                                    Namun permasalahannya adalah, kalau kamu menuliskan kontrak perilaku untuk mengubah perilaku dirimu sendiri, ada kemungkinan besar bahwa hal tersebut tidak terlaksana secara konsisten (short- circuiting the contingency). Contoh: kalau aku rajin belajar selama seminggu maka aku akan membeli buku cerita kesukaan ku. Dalam pelaksanaannya terkadang belum sampai target yang ditetapkan namun reinforcer tetap hadir.

                                    d. Mengatur reinforcer dan punisher
                                    Pemberian reinforcer ataupun punisher bisa dilakukan oleh diri sendiri ataupun oleh orang lain.
                                    e. Dukungan sosial
                                    Dukungan sosial terjadi ketika orang lain yang cukup signifikan (significant others) memberikan petunjuk secara natural sehingga tersebut mungkin terjadi dan SO menyediakan reinforcer ketika perilaku tersebut muncul. SO juga membantu mencegah terjadinya short-circuiting of contingencies.

                                    f. Self-instructions dan Self-Praise
                                      Kamu bisa mempengaruhi perilaku kamu dengan cara memberikan self-instruction yang memungkinkan untuk munculnya perilaku yang diharapkan pada wkatu yang tepat. Self- instruction adalah mengatakan kepad adiri sendiri tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya dalam situasi tertentu. Setelah perilaku tersebut muncul maka kamu bisa memberikan self-praise kepada diri sendiri dengan cara memberikan evaluasi yang positif terhadap perilaku dirimu sendiri.

                                      Langkah-Langkah dalam Self-Control
                                      1. Membuat keputusan untuk melakukan self-control. Biasanya seseorang berkomitmen untuk melakukan program self-control ketika ia sudah tidak puas/ tahan lagi dengan beberapa aspek dari perilakunya.
                                      1. Mendefinisikan apa yang dikatakan sebagai perilaku yang diinginkan (target behavior) dan apa yang menjadi perilaku yang tidak diinginkan (competing behavior). Hal ini harus dilakukan sehingga kamu bisa mencatat atau merekam self-control secara tepat.
                                      1. Tetapkan tujuan. Tetapkan perilaku yang menjadi tujuan yang ingin diubah atau dicapai melalui self-control. Dalam fase ini kamu mengidentifikasikan target level yang ingin dicapai. Kamu juga harus menuliskan langkah-langkah kecil yang akan diambil untuk mencapai langkah-langkah besar.
                                      1. Self-monitor. Setelah perilaku yang menjadi target ditentukan, kamu mengembangkan dan mengimplementasikan rencana self- monitoring. Dengan menggunakan catatan diatas kertas, lalu kamu harus mencatat setiap perilaku tersebut terjadi.
                                      2. Lakukan assessment. Beriringan dengan pengimplementasian self-control, kamu harus melakukan assessment untuk menentukan antecedent dan konsekuensi dari perilaku yang menjadi target atau perilaku alternative.
                                      1. Pilihlah self-control yang tepat.
                                      • Pilihlah strategi yang bisa memanipulasi antecedent yang didasarkan dari hasil assessment
                                      • Pilihlah strategi mengubah konsekuensi dari perilaku yang menjadi target.
                                      1. Evaluasi perubahan
                                        Jika perilaku yang menjadi target berubah sesuai dengan yang diharapkan, maka implementasi strategi yang sudah dipilih akan dilanjutkan, jika tidak maka perlu diubah.
                                      1. Mengevaluasi kembali strategi self-control2 permasalahan utama yang membuat self-control tidak efektif, yaitu:
                                      • Kamu mungkin tidak mengimplementasikan prosedur secara tepat.
                                      • Kamu mungkin memilih strategi self-control yang salah
                                      1. Implementasi strategi mempertahankan perilaku
                                        Jika tujuan sudah tercapai maka yang dilakukan berikutnya adalah mempertahankan perilaku tersebut. Dalam situasi yang ideal, kamu bisa berhenti menggunakan self-control  dan mengalihkannya kepada kontingensi yang lebih alamiah yang dapat menguatkan perilaku tersebut.

                                        Contoh:
                                        ketika seseorang berhasil melakukan tindakan bersih-bersih dirumahnya, maka ibunya mengucapkan terima kasih dan menjadi lebih sering tersenyum.

                                      Sekian artikel tentang Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku. Semoga bermanfaat.

                                      Daftar Pustaka
                                      • Miltenberger, G.R. (2012). Behavior modification: principles and procedures. 5th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.
                                      • Martin, G. (2007). Behavior Modification 8th edition: what it is and how to do it. USA: Pearson Prentice Hall
                                      • Sarafino. P. E. (2012). Applied behavior analysis , principles and procedures for modifying behavior. USA: John Wiley & Sons, inc.

                                      Pengertian Restrukturisasi Kognisi, Relaksasi, Desensitisasi

                                      $
                                      0
                                      0
                                      Pengertian Restrukturisasi Kognisi, Relaksasi, Desensitisasi - Artikel ini akan membahas tentang restrukturisasi kognisi, relaksasi dan desensitisasi. Melalui artikel ini diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (restrukturisasi kognisi, relaksasi dan desensitisasi).

                                      Restrukturisasi Kognisi
                                      • Kognitif-behavior adalah pikiran, gambaran dan self-statement yang terjadi secara tersembunyi.
                                      • Kognitif-behavior berfungsi sebagai:
                                      1. Kognitif-behavior berperan sebagai Conditioned- Stimulus (CS) yang bisa memicu Conditioned Response (CR) yang tidak nyaman.
                                      2. Kognitif-behavior berperan sebagai discriminative stimulus (SDs) untuk perilaku yang diharapkan. Contoh: setelah melakukan self-instruction orang mungkin akan berubah dan lebih banyak melakukan tindakan yang bisa diterima oleh orang sekitar.
                                      3. Kognitif-behavior berperan sebagai Motivating Operation (MOs) yang mempengaruhi kekuatan dari konsekuensi yang bisa berperan sebagai reinforcer ataupun
                                      4. Kognitif-behavior berperan sebagai reinforcing atau punishing   Contoh: kritik dan pujian terhadap diri sendiri bisa bersifat  reinforcing atau punishing.

                                        image source: www.mindtools.com
                                      • Dalam restrukturisasi kognisi, terapis membantu klien mengidentifikasikan kesalahan dalam berpikir dan menggantinya dengan pikiran yang lebih sehat.


                                      Langkah-langkah dalam restrukturisasi kognisi:
                                        1. Membantu klien untuk mengidentifikasikan pikiran yang maladaptive yang mempengaruhi tingkah laku dan perasaan seseorang.
                                        2. Bertanya kepada klien dan “menantang cara berpikir” yang salah
                                        3. Setelahnya mengganti dengan pikiran yang sehat sehingga menciptakan pikiran dan perilaku yang lebih sehat.
                                         
                                        • Training keterampilan coping cognitive (Cognitive Coping Skills Training) dimana terapis mengajarkan self-statement yang spesifik yang bisa mereka gunakan dalam situasi apapun untuk mempengaruhi perilaku klien pada saat itu. Ada tiga jenis Training keterampilan coping cognitive (Cognitive Coping Skills Training) yaitu: self-instruction training, stress inoculation training dan problem-solving therapy.
                                        • Self-instruction ada tiga langkah yaitu:
                                        1. Identifikasikan situasi bermasalah dan definisikan perilaku yang diharapkan dalam situasi yang paling tepat. Contoh: pada kondisi bully, siswa A memetakan bahwa perilaku yang diharapkan adalah ia pergi dan tidak terprovokasi dengan ejakan teman-temannya. Perilaku yang competing behavior adalah bertengkar (perilaku yang kelihatan), marah terkait dengan self-statement yang dilakukan di dalam diri sendiri (covert behavior).
                                        2. Identifikasikan self-instruction yang bisa membantu dalam situasi yang bermasalah. Contoh: Siswa A belajar menggunakan self-statement yang akan memberi petunjuk bagi dirinya untuk menjauh dari situasi provokasi yang dilakukan oleh siswa lain. Self-statement ini juga akan mempengaruhi kemarahan di dalam dirinya sendiri. Hasilnya adalah ia mungkin akan tidak begitu marah dan menghindari situasi tersebut.
                                        3. Menggunakan Training Keterampilan Perilaku – Behavioral Skills Training (BST). Klien harus mempraktekkan di dalam simulasi role-play mengenai permasalahan yang akan dihadapinya, sehingga self-instruction bisa digeneralisasikan dalam situasi yang sebenarnya setelah training BST selesai.

                                        Langkah-langkah BST dalam mengajarkan Self-Instruction:
                                          1. Terapis membacakan self-instruction dengan suara yang kuat (kedengaran) dan terlibat dalam perilaku yang diharapkan.
                                          2. Terapis dan klien membacakan self-instruction dengan suara yang kuat (kedengaran) dan terlibat dalam perilaku yang diharapkan.
                                          3. Klien membacakan self-instruction dengan suara yang kuat (kedengaran) dan terlibat dalam perilaku yang diharapkan tanpa adanya bantuan terapis.
                                          4. Klien membacakan self-instruction secara progresif dengan suara yang pelan dan terlibat dalam perilaku yang diharapkan.
                                          5. Klien membacakan self-instruction tanpa mengeluarkan suara (tapi dengan bibir bergerak) dan terlibat dalam perilaku yang diharapkan.
                                          6. Klien membacakan self-instruction tanpa mengeluarkan suara (dalam hati) dan terlibat dalam perilaku yang diharapkan

                                          Relaksasi
                                          • Relaksasi adalah kondisi dimana seseorang tenang secara psikologis dan fisiologis ditandai dengan rendahnya ketegangan dan gejolak baik secara fisik maupun psikologis.
                                          • Hal-hal yang harus diperhatikan dalam relaksasi yaitu:
                                          1. Setting: tempat pelaksanaan relaksasi haruslah tempat yang nyaman dan bebas dari interupsi dan hal-hal yang bersifat distraksi. Seseorang yang ingin melaksanakan relaksasi dalam posisi duduk dan nyaman tapi tidak sampai tertidur. Melonggarkan pakain yang dipakai.
                                          2. Panjangnya pelaksanaan relaksasi: relaksasi dilaksanakan sekitar 10 sampai dengan 30 menit, dalam fase belajar relaksasi biasanya bisa lebih lama lagi. Penting untuk mempraktikkan relaksasi ini sekali atau dua kali dalam seminggu sebagai “PR” bagi klien.
                                          Ada tiga jenis relaksasi, yaitu:
                                            1. Progressive muscle relaxation atau progressive relaxation: secar bergantian membuat anggota tubuh tegang dan rileks. Ada dua hal yang penting dalam menggunakan progressive relaxation yaitu:
                                            • Hasil riset menunjukkan hal yang tidak konsisten mengenai menegangkan bagian tubuh tertentu dalam progressive relaxation sebagai proses yang penting.
                                            • Progressive relaxation bisa menggunakan audio-recorded, langkah petunjuk melakukan relaksasi.
                                            Prosedur progressive relaxation adalah:
                                            • Tangan kanan: kepalkan tangan kanan dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Tangan kiri: kepalkan tangan kiri dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Lengan kanan: kepalkan lengan kanan dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Lengan kiri: kepalkan lengan kiri dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Alis: tegangkan alis dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Wajah: tegangkan wajah dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Leher bagian belakang: tegangkan leher belakang dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Leher bagian depan: tegangkan leher bagian depan dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Bernafas: tarik nafas dalam-dalam, tahan dan kemudian lepaskan
                                            • Bahu: tegangkan bahu dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Perut: tegangkan perut dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Kaki: tegangkan kaki dan kencangkan, tahan sebentar kemudian rileks-kan
                                            • Ambil nafas dalam-dalam, tahan dan lepaskan (lakukan 5 kali)

                                            b. Autogenic Training
                                              Autogenic Training adalah teknik relaksasi dimana individu membayangkan berada di situasi yang menyenangkan dan tenang. Lebih lanjut menggunakan pengalaman sensasi pada tubuh seperti: perasaan berat dan hangat. Istilah autogenic merupakan teknik psikologi dan fisiologis yang bisa dilakukan sendiri.

                                              Prosedur dari Autogenic Training adalah sebagai berikut:
                                              • Bersikap pasif dan relaks
                                              • Memberikan kesempatan pada tubuh untuk berubah mengikuti proses secara alamiah
                                              • Memilih gambaran tempat yang tenang dan menyenangkan seperti: di pantai atau di kebun di musim semi.

                                              Training ini melewati 6 fase, tiap tema terkait dengan tipe sensasi pada tubuh klien. Setiap terapi melibatkan perasaan berat dan hangat. Sebagai contoh:

                                              Tangan kiri saya terasa berat…saya merasa damai…tangan kiri saya merasa berat… saya merasa damai… tangan kiri saya merasa berat… saya merasa damai…

                                              Terapis membaca instruksi secara perlahan dan diikuti oleh klien. Urutan membaca, mengulangi, dan istirahat dilakukan sebanyak tiga kali dalam 5 menit. Selanjutnya dilanjutkan dengan 6 bagian tubuh lainnya dengan prsoedur yang sama. Sehingga prosedur ini akan selesai dalam waktu 35 menit.
                                              Instruksi berikutnya adalah memasukkan kata “hangat” contoh:

                                              Perut saya hangat… dan saya merasa damai… (3X)

                                              Kemudian lanjutkan dengan 6 bagian tubuh berikutnya. Teknik ini sangat bagus dilaksanakan terutama untuk orang yang mengalami permasalahan medis seperti: low back pain.

                                              c, Meditasi
                                                Meditasi berasal dari ajaran Budha menghasilkan relaksasi dan kesadaran sadar akan arti setiap pengalaman, tidak terbebani oleh distorsi kognitif atau emosional. Menerima sensasi sakit yang dirasakan dibadan tanpa memblokirnya, dan memisahkan perasaan sakit yang dirasakan fisik dengan reaksi emosional yang ditimbulkan dari rasa tersebut. Seseorang sadar akan rasa sakit tersebut namun tidak berefek pada pikiran dan perasaan orang tersebut.

                                                Desensitisasi Sistematis

                                                Kata desensitize membuat seseorang kurang responsif atau rentan terhadap rangsangan tertentu. Desensitisasi dikatakan sistematis karena desensitisasi dilakukan secara bertahap dengan cara mengahadirkan setiap CS secara singkat dan melakukan desensitisasi terhadap CS dari mulai yang lemah sampai yang kuat. Contoh: Seseorang yang takut ular maka dengan teknik desensitisasi akan dilakukan:
                                                • Menghadirkan gambar ular sampai klien tidak takut
                                                • Kemudian kalau klien sudah tidak takut- maka barang yang terbuat dari kulit ular dihadirkan di depan klien sampai klien tidak takut lagi
                                                • Kalau klien sudah tidak takut- maka ular yang diletakkan di dalam kotak kaca mulai di dekatkan kepada klien sampai klien tidak takut lagi.
                                                • Kemudian klien mencoba melihat ular dari jarak dekat sampai ia tidak takut lagi
                                                • Klien mulai melihat secara langsung ular di luar kotak tidak takut lagi untuk memegangnya.

                                                Ada 3 tipe dalam mengembangkan hirarki pemberian stimulus, yaitu:
                                                • In vivo, hal nyata dari even, objek, ataupun orang. Contoh: kalau orang takut naik pesawat terbang, maka stimulus yang dihadirkan adalah klien tersebut langsung duduk di kursi pesawat terbang.
                                                • Imaginal, representasi mental/gambaran mental/memayangkan even, objek ataupun orang. Contoh: kalau orang takut naik pesawat terbang, maka ia cukup membayangkan ia duduk di kursi pesawat terbang.
                                                • Symbolic, representasi secara nyata dari event, objek, orang. Contoh: melihat gambar orang lain sedang duduk di pesawat. Virtual reality technology, bisa membuat stimulus simbolik seperti representasi In vivo.

                                                Dalam teknik desensitisasi sistematis biasanya diikuti dengan teknik relaksasi; memasangkan hal-hal yang menakutkan (contoh:phobia) dengan hal yang menyenangkan (contoh: relaksasi) sehingga terjadi asosiasi bahwa hal yang tadinya menakutkan jadi kurang menakutkan/tidak menakutkan sama sekali. Prosedur desensitisasi adalah sebagai berikut:
                                                • Hadirkan CS selama beberapa detik, kemudian katakana “Berhenti”
                                                • Klien mungkin akan menutup mata atau menghindari untuk melihat hal yang tidak ingin dilihatnya kemudian menyatakan taraf ketidak nyamanan (1-10) jika klien mengatakan ratingnya 5 maka percobaan pertama diakhiri.
                                                • Lalu terapis berkata “silahkan rileks dan tarik nafas dalam-dalam” dan izinkan orang tersebut untuk melakukan tahapan ini selama 20-30 detik
                                                • Kemudian percobaan dilanjutkan dengan menghadirkan CS yang sama sampai klien menyatakan bahwa kehadiran CS tidak membuatnya takut lagi= 0.

                                                Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa takut adalah:

                                                TERAPI IN VIVO EXPOSURE: teknik yang hampir sama dengan desensitisasi namun tanpa ada relaksasi. Teknik ini dengan sengaja langsung menghadapkan klien dengan hal yang ia takuti tanpa boleh lari ataupun menghindar (tidak adanya negative reinforcement). Terapi in vivo exposure ada dua yaitu:
                                                • Gradual in vivo exposure: teknik yang hampir sama dengan desensitisasi namun tanpa ada relaksasi.
                                                • Flooding: flooding merupakan prosedur ekstingsi dimana klien tidak bisa menghindari hal-hal yang ia takuti. Contoh: kalau orang takut naik escalator, maka terapisnya akan menemaninya untuk naik escalator di mall secara berulang-ualng sampai rasa takutnya hilang. Penggunaan teknik ini harus dibawah pengawasan professional dan harus dipastikan penghadiran CS yang menyebabkan US tidaklah hadir. Contoh: kalau klien takut naik escalator karena takut jatuh maka terapis harus memastikan naik escalator yang membuat kemungkinan untuk jatuh kecil.

                                                Flooding bisa juga digunakan dengan prosedur imaginal CS. Hasil riset menunjukkan penggunaan in vivo dan imaginal flooding sama-sama efektif untuk mengurangi gangguan kecemasan pada klien. Flooding sama efektif nya dengna desensitisasi, tapi imaginal flooding lebih efektif daripada imaginal desensitisasi.

                                                VIRTUAL REALITY EXPOSURE: realitas virtual dengan menggunakan teknologi computer sehingga orang tersebut bisa merasakan gambaran 3 dimensi dari jarak yang dekat seperti situasi aslinya tanpa perlu membahayakan dirinya sendiri.

                                                Sekian artikel tentang Pengertian Restrukturisasi Kognisi, Relaksasi, Desensitisasi. Semoga bermanfaat.

                                                Daftar Pustaka

                                                1. Miltenberger, G.R. (2012). Behavior modification: principles and procedures. 5th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.
                                                2. Martin, G. (2007). Behavior Modification 8th edition: what it is and how to do it. USA: Pearson Prentice Hall
                                                3. Sarafino. P. E. (2012). Applied behavior analysis , principles and procedures for modifying behavior. USA: John Wiley & Sons, inc.

                                                Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari & Kode Etik

                                                $
                                                0
                                                0
                                                Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari & Kode Etik - Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang contoh dalam kehidupan sehari-hari dan kode etik. Melalui artikel ini dharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang contoh dalam kehidupan sehari-hari dan kode etik.

                                                Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari dan Kode Etik

                                                Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari & Kode Etik_
                                                image source: difass.com
                                                baca juga: Pengertian Restrukturisasi Kognisi, Relaksasi, Desensitisasi

                                                Kode Etik
                                                • Kontrak perilaku (behavioral contracts) adalah persetujuan tertulis yang digunakan oleh orang yang ingin meningkatkan atau mengurangi perilaku yang diharapkan ataupun tidak.
                                                • Kontrak adalah dokumen tertulis yang mencantumkan perilaku yang akan dituju/sasaran perilaku yang ingin dicapai, konsekuensi kalau perilaku tersebut muncul atau tidak dalam waktu yang telah disepakati, bagaimana perilaku tersebut diukur, dan bagaimana konsekuensi diterapkan.
                                                • Kontak satu pihak adalah nota kesepahaman antara orang yang dikontrak (klien), dan agen yang merubah perilaku (konselor) yang akan mengimplementasikan kontingensi yang tertera di dalam kontrak.

                                                • Dalam kontrak dua pihak yaitu kontrak satu pihak (contoh: klien ingin A berubah) dengan pihak lainnya (contoh: A yang ingin klien berubah) mengidentifikasikan perilaku yang ingin diubah dari pihak lainnya.

                                                5 komponen dalam kontrak perubahan perilaku:
                                                  1. Identifikasikan perilaku yang ingin diubah. Langkah pertama adalah menuliskan kontrak/perjanjian yang didalamnya menerangkan secara jelas perilaku apa yang ingin diubah.
                                                  2. Menjelaskan bagaimana perubahan perilaku bisa diukur. Orang yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kontrak (contoh: konselor) harus mempunyai bukti yang jelas dan nyata ketika perilaku tersebut terjadi.
                                                  3. Menjelaskan kapan perilaku tersebut harus ditampilkan/ditunjukkan. Setiap kontrak harus menjelaskan kapan perilaku tersebut harus terjadi (dan kapan tidak) sehingg kontingensi bisa diimplementasikan.
                                                  4. Identifikasikan kontingensi reinforcement ataupun punishment, sehingga perilaku yang diharapkan lebih mungkin untuk terjadi.
                                                  5. Identifikasikan siapa yang akan memberikan kontingensi ketika perilaku tersebut terjadi.
                                                  • Di dalam kontrak quid pro quo, perubahan perilaku dari salah satu pihak akan mendapatkan reinforcer dari perubahan perilaku dari pihak lainnya.
                                                  • Di dalam kontrak parallel, setiap pihak setuju bahwa perilaku yang berubah dari oranglain, dan kedua belah pihak mengatur konsekuensi jika hal tersebut terjadi.
                                                   
                                                  • Untuk menegosiasikan kontrak satu pihak (one-party contract), agen yang merubah perilaku (konselor) membantu klien untuk mengidentifikasikan level perubahan perilaku yang diharapkan, konsekuensi yang masuk akal, dan batas waktu yang harus dicapai. Untuk menegosiasikan kontrak dua pihak (two-party contract), maka agen yang merubah perilaku (konselor) membantu dua belah pihak untuk mengidentifikasikan perilaku yang diharapkan berubah, konsekuensi dan lamanya kontrak. Agen yang merubah perilaku (konselor) harus membantu untuk memutuskan apakah akan menggunakan kontrak quid pro quo atau kontrak
                                                  • Menuliskan kontrak adalah manipulasi anteseden yang membuat seseorang lebih mungkin untuk memegang komitmen untuk melakukan perilaku sesuai kontrak yang ada. Kontrak perilaku akan bekerja melalu proses komitmen public, aturan yang menentukan perilaku, atau menciptakan EO yang membuat seseorang lebih mungkin untuk melakukan perilaku sesuai harapan dan lebih mendapat penguatan.

                                                  Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari
                                                  • Allison datang ke psikolog untuk untuk meminta bantuan menghilangkan rasa takut akan laba-laba. Setiap kali ia melihat laba-laba, ia berteriak ketakutan sampai suaminya datang dan membunuh laba-labat tersebut. Apabila suaminya tidak ada disekitarnya maka ia lari ke luar ruangan dan kembali masuk ke dalam ruangan kalau ia merasa yakin bahwa seseorang telah menolongnya untuk membunuh laba-laba tersebut. Sekali waktu ia keluar dari jendela ketika melihat laba-laba bergelantung di pintunya. Allison melaporkan ketakutan yang sangat intense. Ia mengalami banyak sekali sensasi ketakutan di dalam dirinya seperti: detak jantung yang tinggi, otot yang tegang, berkeringan, rasa mau muntah, sedikit pusing dan wajah yang memerah. Sensasi ini sangat tidak menyenangkan, satu-satunya cara untuk menghilangkan sensasi ini adalah dengan menjauh dari laba-laba tersebut atau membunuh laba-laba tersebut.
                                                  • Mahasiswa A selalu ketakutan untuk berbicara di depan kelasnya, dan ia selalu menghindari kelas yang banyak menggunakan presentasi sebagai salah satu komponen penilaian untuk lulus dalam kelas tersebut. Ia merasakan sensasi keringat dingin, mulut terasa kering, jantung berdebar-debar, dan gagap dalam berbicara.

                                                  A. Definisi dari permasalahan rasa takut dan cemas
                                                    Ketakutan adalah kombinasi dari respondent dan operant behavior. Biasanya seseorang takut karena ada stimulus ataupun situasi yang menjadi stimulus.pada saat seseorang mengalami sensai tubuh yang tidak menyenangkan maka ia akan cenderung untuk lari ataupun menghindar dari stimulus terseubt. Respon tubuh adalah bentuk respondent behavior  yang biasa disebut kecemasan. Autonomic nervous systemmuncul ketika seseorang cemas, hal tersebut merupakan EO bagai seseorang untuk lari atau menghindari stimulus hal tersebut termasuk dalam operant behavior.

                                                    Pada contoh kasus Allison yang takut akan laba-laba setiap kali melihat laba-laba. Perilaku yang dia lakukan adalah menjerit minta tolong suami di reinforce oleh hilangnya stimulus yang mencemaskan (laba-laba) dari hadapan Allison, berlari menghindari dari laba-laba juga merupakan bentuk operant behavior. Ketika ia tidak melihat laba-laba sensasi tubuh yang tidak menyenangkan berkurang yang merupakan bentuk respondent behavior.

                                                    Contoh berikutnya: berada di ruangan yang gelas adalah CS yang dapat meningkatkan CR dari kecemasan (autonomic arousal). Ketika anak melaporkan kalau ia takut akan gelap, si anak tersebut mengidentifikasikan sensasi tubuh yang tidak menyenangkan sebagai bentuk reson dari rasa takutnya terhadap gelap (respondent behavior). Maka ia menghidupkan lampu atau membuka pintu sehingga cahaya dari lorong bisa masuk ke dalam kamarnya sehingga timbul perasaan lega (operant behavior), atau ia bisa menangi menjerit memanggil orang tuanya sehingga orang tuanya datang sehingga timbul perasaan lega (operant behavior).

                                                    Hal yang harus diperhatikan dalam memahami ketakutan dan kecemasan adalah terkadang perilaku kecemasan atau ketakutan tersebut adalah bentuk perilaku operant bukan perilaku respondent. Contoh: anak yang takut sekolah biasanya akan berteriak, menangis dan menolak untuk sekolah sehingga mendapat penguatan dari orang tua dalam bentuk boleh tidak sekolah dan hanya tinggal di rumah, menonton tv, makan-makanan ringan, dan bermain game. Sehingga perlu menggunakan assessment fungsional untuk melihat fungsi dari perilaku anak tersebut.

                                                    B. Prosedur untuk mengurangi takut dan cemas
                                                    1. Training relaksasi
                                                    • Progressive muscle relaxation
                                                    • Diaphragmatic breathing
                                                    • Attention-focusing exercise
                                                    • Behavioral relaxation training
                                                    Table 24-1

                                                    Table 24-2

                                                    Table 24-3

                                                    Sekian artikel tentang Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari & Kode Etik. Semoga bermanfaat.

                                                    Daftar Pustaka

                                                    • Miltenberger, G.R. (2012). Behavior modification: principles and procedures. 5th edition. USA: Wadsworth Cengage 
                                                    • Learning. Martin, G. (2007). Behavior Modification 8th edition: what it is and how to do it. USA: Pearson Prentice Hall 
                                                    • Sarafino. P. E. (2012). Applied behavior analysis , principles and procedures for modifying behavior. USA: John Wiley & Sons, inc.

                                                    Pengertian dan Tipe-Tipe Program Pelatihan Menurut Para Ahli

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Pengertian dan Tipe-Tipe Program Pelatihan Menurut Para Ahli - Artikel ini akan membahas mengenai pengertian dan tipe-tipe program pelatihan. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami tentang tipe-tipe program pelatihan, pelatihan orientasi karyawan baru, pelatihan keterampilan dasar, pelatihan teknis, pelatihan TQM, keterampilan non-teknis, pelatihan tim, sales, layanan pelanggan, pelecehan seksual, diversity,  etik, dan lintas budaya

                                                    A. Tipe-Tipe Program Pelatihan

                                                    Selama dekade terakhir ini, banyak organisasi yang mengadakan banyak perubahan sebagai tanggapan dari lingkungan kerja yang berubah. Perubahan di berbagai area kerja menuntut adanya berbagai tipe program pelatihan. Demikian pula pelatihan dan pengembangan mengalami pertumbuhan yang dramatis di dekade belakangan ini.

                                                    Tipe pelatihan yang paling umum adalah job-spescific dan technical skills training yang diikuti dengan perkembangan teknologi. Tipe umum dari soft skills training termasuk teamwork, komunikasi, problem-solving, dan cutomer service training.

                                                    Di bawah ini, merupakan contoh tipe pelatihan yang sering diselenggarakan dewasa ini:
                                                    1. Pelatihan Orientasi Karyawan Baru
                                                    2. Pelatihan Keterampilan Dasar
                                                    3. Pelatihan Teknis
                                                    4. Pelatihan Teknologi Informasi
                                                    5. Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan
                                                    6. Pelatihan TQM (Total Quality Management)
                                                    7. Pelatihan Keterampilan Non-Teknis
                                                    8. Team Training
                                                    9. Sales Training
                                                    10. Pelatihan Customer Service
                                                    11. Pelatihan Pelecehan Seksual
                                                    12. Diversity Training
                                                    13. Pelatihan Etik
                                                    14. Pelatihan Lintas-Budaya
                                                    Pengertian dan Tipe-Tipe Program Pelatihan Menurut Para Ahli_
                                                    image source: im4dc.org
                                                    baca juga: Pelatihan Sesi, Evaluasi, dan Efektifitas Biaya Pelatihan

                                                    B. Pelatihan Orientasi Karyawan Baru

                                                    Pelatihan orientasi karyawan baru merujuk pada program yang dirancang untuk memperkenalkan karyawan baru akan pekerjaan baru, orang-orang yang mereka akan bekerja sama, dan organisasi itu sendiri. Program pelatihan orientasi yang formal telah menjadi metode utama yang digunakan organisasi untuk sosialisasi karyawan baru. Penelitian mengenai hal ini memperlihatkan bahwa pelatihan orientasi memiliki dampak positif pada sikap dan penyesuaian diri karyawan baru. Menurut Daniel Feldman “keseluruhan program pelatihan memainkan peran penting pada bagaimana individu memahami dan menyesuaikan setting pekerjaan baru mereka”).

                                                    Studi baru-baru ini mendapati bahwa karyawan baru menghadiri 3-4 jam program orientasi yang dirancang untuk membantu mereka merasa menjadi bagian dari organisasi; belajar lebih mengenai bahasa, tradisi, misi, sejarah, dan struktur organisasi; dan lebih memahami prinsip dasar cara kerja organisasi.

                                                    C. Pelatihan Keterampilan Dasar

                                                    Pernah ada masanya, bahwa mendapatkan pekerjaan baik dan tidak membutuhkan pendidikan tinggi adalah memungkinkan. Namun hal tersebut adalah masa lalu. Kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami matematika sekarang dibutuhkan untuk banyak pekerjaan. Jumlah pekerja pabrik yang memiliki pendidikan tinggi telah meningkat pada dekade terakhir. Bagi generasi muda, hal ini berarti bahwa ijazah SMA merupakan pendidikan minimum yang mereka harus miliki untuk mendapatkan kerja.

                                                    Pelatihan keterampilan dasar (basic-skills training) dirancang untuk menyediakan karyawan dengan keterampilan dasar yang penting dan memperbaiki kemampuan mereka untuk membaca, membuat perhitungan matematis, untuk memasukkan data, dan untuk keahilan pada teknis kosakata yang benar.

                                                    D. Pelatihan Teknis

                                                    Pelatihan teknis merupakan pelatihan pada keahilan kerja spesifik yang perlu dimiliki semua karyawan untuk pekerjaan mereka. Di antara perusahaan manufaktur, keahlian kerja spesifik merupakan tipe pelatihan yang memiliki persentasi tertinggi yang harus disediakan perusahaan.

                                                    Untuk meningkatkan daya saing global, organisasi harus menemukan cara-cara baru untuk tetap dapat bersaing dan bertahan, sering kali dengan mengadopsi teknologi baru dan merancang ulang pekerjaan dan sistem. Untuk itu, karyawan juga harus mengikuti peningkatan keterampilan mereka dalam hal teknis.

                                                    E. Pelatihan Teknologi Informasi

                                                    Pelatihan teknologi informasi merujuk pada pelatihan komputer dan sistem komputer. Pelatihan ini menempati posisi sepuluh besar dalam peringkat yang terpenting, dan  menjadi faktor kunci dalam kesuksesan implementasi dari teknologi sistem informasi. Dengan meningkatkan penggunaan komputer dan teknologi di tempat kerja, pekerja dituntut untuk mengikuti pelatihan.

                                                    Salah satu tipe yang paling umum dari pelatihan ini adalah pelatihan perangkat lunak komputer, yang perujuk pada penyajian informasi yang terencana, terstruktur dan formal mengenai bagaimana caranya menggunakan aplikasi perangkat lunak komputer yang spesifik.

                                                    F. Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

                                                    Kesehatan dan keselamatan kerja telah menjadi kepedulian yang semakin meningkat di banyak organisasi. Biaya kerja yang terkait dengan kecelakaan dan penyakit telah menjadi ancaman seirus bagi karyawan dan organisasi mereka. Di Kanada ada kira-kira 900 pekerja yang meninggal tiap tahunnya terkait dengan kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 350.000 pekerja yang terluka cukup serius. Hal ini tidak saja menghabiskan biaya, namun juga waktu.

                                                    Program pelatihan kesehatan dan keselamatan yang efektif, harus mencakup:
                                                    1. Aturan organisasi dan prosedur pelaporan mengenai keselamatan, latihan, dan kecelakaan kerja.
                                                    2. Kewajiban dari employer, supervisor, dan pekerja seperti yang diatur pemerintah.
                                                    3. Pentingnya mengikuti aturan yang ketat sehubungan dengan tanda dan signal peringatan dan emergency.
                                                    4. Tipe dan penggunaan perlengkapan emergency.
                                                    5. Penggunaan, perawatan, dan akuisisi perlengkapan perlindungan pribadi
                                                    6. Benefit organisasional.
                                                    7. Pengetahuan akan bahaya dan perlindungan untuk menghadapinya.
                                                    8. Pentingnya pelaporan bahaya dan mekanisme untuk melakukannya.
                                                    9. Prosedur emergency dan evakuasi dalam menghadapi kondisi seperti kebakaran, ledakan, toksin dan racun, dsb
                                                    10. Sesi mengenai P3K, CPR, dll
                                                    Komponen penting akan program pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja mencakup menangani material dan kimiawi berbahaya.

                                                    G. Pelatiham TQM (Total Quality Management)

                                                    Merupakan proses sistematik akan perbaikan yang bekelanjutan mengenai kualitas barang dan jasa. Sebagai tambahan untuk menekankan kualitas dan perbaikan yan g berkelanjutan, TQM juga mencakup fokus team kerja dan pelanggan.

                                                    Harper and Rifkind mengemukakan  garis besar TQM training :
                                                    1. Overview of the state of the organization. Gambaran keseluruhan yang menyediakan informasi mengenai kesehatan organisasi dan mengapa ada perencanaan untuk mengimplementasikan TQM.
                                                    2. Statement dari kepala organiasi. Cara terbaik untuk mengkomunikasikan dukungan dari top eksekutif terhadap TQM adalah dengan pernyataan dari kepala organisasi yang disampaikan secara pribadi sebagai bagian dari pelatihan
                                                    3. Overview dari TQM. Karyawan perlu diinformasikan mengenai apa yang tercakup dalam TQM termasuk menggunaan team, perbaikan yang berkelanjutan, fokus pelanggan, pemberdayaan karyawan, dan rencana untuk implementasi.
                                                    4. Team training. Karyawan perlu dilatih sehubungan fungsi team, seperti perbedaan antara team dan komite, aturan untuk formasi team, komposisi team, dan tanggung jawab team.
                                                    5. Pelatihan dalam penggunaan peralatan. TQM mencakup penggunaan sejumlah alat statistikal seperti Pareto charts, fishbone diagram, affinity program, dan interrelationship diagram sebagai bagian dari problem-solving dan proses pengambilan keputusan. Karyawan membutuhkan pelatihan akan caranya menggunakan alat-alat tersebut.

                                                    H.    Pelatihan Keterampilan Non-Teknis

                                                    Keterampilan non-teknis atau soft skills adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain, seperi keahlian berkomunikasi, keahlian interpersonal, keahlian manajemen konflik, keahlian bernegosiasi, keahlian problem solving, dll. Banyak peruabhan yang terjadi pada organisasi, seperti meningkatnya penggunaan tim, yang menghasilkan peningkatan kesadaran akan pentingnya keahlian non-teknis.

                                                    I. Pelatihan Tim

                                                    Selama dekade belakangan, banyak organisasi mengimplementasikan sistem kerja team-based (berbasis kelompok). Alasannya beragam, namun di banyak kasus, organisasi mencoba untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, kepuasan pelanggan, inovasi, dan kecepatan produksi. Sayangnya, hal ini seringkali tidak berhasil. Maka pelatihan Team adalah penting dan esensial untuk berfungsi efektif.

                                                    Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan fungsi dan efektivitas team di area seperti komunikasi, koordinasi, monitor mutual kinerja, pertukaran feedback, dan adaptasi berbagai tuntutan situasional.

                                                    Pelatihan tim berfokus pada dua tipe keahlian umum: task-work skills yang merujuk pada keahlian yang dituntut dalam tugas team, dan teamwork skills yang adalah keahlian yang dituntut anggota team dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan mengkoordinasikan tugas secara efektif dengan anggota tim lainnya.

                                                    J. Sales Training

                                                    Siklus produksi yang semakin singkat, pelanggan yang kritis, saluran penjualan yang semakin kompleks, serta persaingan global telah merubah profesi penjual dan membuatnya lebih menantang. Penjual profesional telah melakukan lebih banyak daripada sekedar menjual. Mereka perlu mengembangkan hubungan dengan pelanggan mereka, mengerti kebutuhan dan masalah mereka, dan membantu mereka mengembangkan solusi. Proses ini mencakup perubahan, di mana suatu organisasi sebelumnya bersaing terutama dalam hal harga, kepada lebih ke mental rekanan bisnis, di mana organisasi bersaing dengan menjual jasa daripada hanya sekedar barang.

                                                    Sales profesional harus mengembangkan keahlian yang berbeda untuk berhasil di lingkungan penjualan yang bersaing dewasa ini. Mereka  perlu untuk lebih memiliki pengetahuan mengenai produk dan bisnis mereka, demikian pula bisnis pelanggan mereka. Mereka perlu mengembangkan  hubungan yang lebih stategis dan kompleks dengan pelanggan.

                                                    K. Pelatihan Layanan Pelanggan (Customer Service)

                                                    Dalam suatu perusahaan, karyawan yang pekerjaannya berhubungan dengan pelanggan memainkan peranan kunci dalam mewakili orgnanisasi. Customer service yang baik dan kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk memastikan kembalinya pelanggan, maka merupakan hal yang penting bahwa karyawan front-line atau customer service memiliki keahlian dan kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan dan menyediakan mereka dengan jasa yang sangat baik. Bagi banyak organisasi, hal ini membutuhkan pelatihan yang extensive bagi customer service.

                                                    Menurut Schneider dan Bowen, karyawan harus dimotivasi dan mampu untuk memenuhi harapan pelanggan untuk kualitas pelayanan


                                                    L. Pelatihan Pelecehan Seksual

                                                    Pada tahun-tahun belakangan ini, sejumlah kasus pelecehan seksual telah memenuhi tajuk utama berita dan menghasilkan atensi yang meningkat mengenai pelecehan seksual di tempat kerja. Banyak organisasi yang terkenal dan terhormat di US, seperi Mitsubishi, Astra, Sears& Roebuck, dan Dela Laboratories telah terlibat dalam kasus pengadilan yang menghabiskan biaya. Kegagalan dari organisasi ini adalah untuk merespon tuntutan pelecehan seksual secara efektif, yang membuat mereka merugi jutaan dollar, di luar biaya lain seperti produktivitas yang melambat, meningkatnya absensi, dan tingginya turnover.

                                                    Cara yang paling efektif bagi organisasi untuk mencegah pelecehan seksual adalah dengan mengembangkan aturan mengenai pelecehan seksual dan prosedur untuk keluhan, dan menyediakan program pelatihan yang mengedukasi karyawan mengenai hal tersebut.

                                                    M. Diversity Training

                                                    Dengan banyaknya arus pekerja, berbagai etnik, budaya, bahasa, dan agama, mungkin bercampur di suatu tempat. Sebagai dampak dari keragaman dan perbedaan sikap dan nilai lintas budaya, menjadi penting bagi organisasi untuk mengelola keragaman di tempat kerja. Manajemen yang efektif akan keragaman demikian dapat mempengaruhi konsekuensi ekonomi dan persaingan bagi organisasi, dan hal tersebut bahkan dapat menjadi bagian dari strategi bisnis di banyak organisasi.

                                                    Menurut Noe dan Ford, "tujuan dari program diversity training adalah untuk menghilangkan rintangan seperti nilai, stereotipe, dan praktek manajerial yang menghalangi sumbangan karyawan kepada tujuan organisasi dan perkembangan pribadi." (p.357).

                                                    Pelatihan Diversity memiliki tiga tujuan utama:
                                                    1. Meningkatkan kewaspadaan mengenai isu-isu perbedaan.
                                                    2. Mengurangi bias dan stereotipe
                                                    3. Mengubah perilaku yang perlu untuk bekerja secara efektif di tempat kerja yang berbeda.
                                                    Beberapa program pelatihan dirancang untuk mengubah sikap orang dengan menciptakan kesadaran akan keragaman dan memahami perbedaan akan nilai dan perilaku.Pendekatan lain dalam diversity training adalah untuk mengubah perilaku. Pendekatan ini menekankan belajar perilaku yang baru yang mungkin mengarahkan perubahan sikap.

                                                    Studi baru-baru ini mengenai keragaman di tempat kerja menemukan bahwa program pelatihan dan pendidikan keragaman yang sangat baik, merupakan strategi yang tepat untuk mengelola keragaman.

                                                    Menurut para ahli, pelatihan dan pendidikan dianggap penting karena beberapa alasan berikut:
                                                    1. Membangun kesadaran dan keahlian
                                                    2. Membantu karyawan untuk memahami kebutuhan dan makna akan nilai keragaman.
                                                    3. Menyediakan pendidikan akan perbedaan budaya spesifik dan bagaimana untuk merespon perbedaan-perbedaan demikian.
                                                    4. Menyediakan keahlian yang dibutuhakn untuk bekerja pada tim yang beragam
                                                    5. Memperbaiki pemahaman karyawan akan keragaman budaya di dalam organisasi.
                                                    6. Belajar mengenai budaya dan komunitas yang organisasi layani.
                                                    7. Menyediakan keahlian dan aktivitas untuk menangani kelompok yang beragam untuk berintegrasi di dalam organisasi, melakukan pekerjaaan secara efektif, dan meningkatkan kesempatan untuk maju.

                                                    N. Pelatihan Etik

                                                    Disadarkan oleh skandal-skandal besar organisasi seperti Enron dan WorldCom, yang kemudian disusul meningkatkan kurangnya kepercayaan terhadap eksekutif dan organisasi mereka, panduan dan pelatihan etis telah menjadi prioritas utama bagi organisasi.

                                                    Banyak perusahaan menyediakan pelatihan etik hanya memenuhi atural legal , namun sebenarnya pelatihan etik justru merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan budaya etis dan tempat kerja dan untuk menarik dan mempertahankan tipe karyawan yang tepat. Program pelatihan etik mengajar karyawan mengenai nilai dan aturan etik perusahaan. Hal ini biasanya mencakup kesempatan bagi karyawan untuk melatih menerapkan nilai perusahaan dan kode etiknya untuk situasi tertentu. Hasilnya, karyawan belajar untuk mengenali dilema etis dan bagaimana meresponnya.

                                                    O. Pelatihan Lintas Budaya

                                                    Pelatihan Lintas Budaya dirancang untuk mempersiapkan karyawan untuk penugasan luar negeri dengan berfokus pada pengembangan keahlian dan sikap yang dibutuhkan untuk interaksi yang berhasil dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

                                                    Salah satu implikasi bisnis internasional dan pangsa pasar global adalah bahwa pekerja, atau expatriates, harus bekerja di begara yang berbeda dan berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda. Meskipun biasanya dikirim penugasan ke luar negeri adalah managers lini tengah, namun senior manager, sales staff, teknisi, programmer komputer, ilmuwan, dan profesional lain juga dikirim.

                                                    Beberapa tipe pelatihan lintas budaya, mencakup:
                                                    1. Briefing lingkungan mengenai geografi, iklim, tempat tinggal, dan sekolah suatu negara.
                                                    2. Orientasi budaya untuk mengenalkan pekerja dengan institusi budaya dan sistem nilai dari negara tuan rumah.
                                                    3. Pelajaran budaya yang menggunakan pendekatan belajar terprogram untuk mengenalkan seseorang akan konsep, sikap, cara, peran persepsi budaya lain.
                                                    4. Pelatihan bahasa
                                                    5. Pelatihan sensitivitas untuk mengembangkan kelentukan (fleksibilitas) sikap.
                                                    6. Pengalaman lapangan seperti mengunjungi negara dimana seseorang akan ditugaskan untuk melihat bagaimana suasana kerja dan kehidupan dengan budayanya.
                                                    Sekian artikel tentang Pengertian dan Tipe-Tipe Program Pelatihan Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

                                                    Daftar Pustaka
                                                    • Davis, E. (2008). ‘The art of training and development’ :  the training managers: a handbook. Ensiklopedi. (terjemahan), Jakarta: Gramedia
                                                    • Saks,M.A. & Haccoun, R.R. (2008), Managing performance through training and development, Fourth Edition, USA: Nelson Education Ltd.
                                                    • Rae, L. (2005). ‘The art of training and development’ :effective planning.Ensiklopedi. (terjemahan), Jakarta: Gramedia

                                                    Beberapa Penyebab Kegagalan dari Pelatihan Menurut Para Ahli

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Beberapa Penyebab Kegagalan dari Pelatihan Menurut Para Ahli - Artikel ini akan membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab gagalnya suatu pelatihan dan menjadikan pelatihan tersebut tidak efektif. Berikut 11 penyebab kegagalan dalam pelatihan menurut para ahli:


                                                    1. Kurang disesuaikan dengan kebutuhan usaha.
                                                    • Program pelatihan sering kali gagal karena hal tersebut tidak dikaitkan dengan kebutuhan usaha dan organisasi.
                                                    • Best Practice: Program pelatihan yang efektif dimulai dengan analisis kebutuhan yang dikaitkan dengan kebutuhan organisasi dan stategi program pelatihan. Kebutuhan juga harus diterjemahkan kedalam tujuan dan kriteria evaluasi. Pelatihan menjadi stategis sektika hal tersebut disesuaikan dengan stategi bisnis dan karena itu memungkinkan oraganisasi untuk meraih tujuan dan sasaran stategisnya.

                                                    2. Gagal untuk mengenali solusi non-training.
                                                    • Pelatihan seringkali diimplementasikan dengan maksud untuk memperbaiki masalah kinerja meskipun hal itu bukan selalu menjadi solusi terbaik.
                                                    • Best Practice: Terdapat beberapa kemungkinan solusi akan masalah kinerja yang mungkin lebih efektif dan lebih murah dibanding pelatihan dan pengembangan. Karenanya, penting untuk menggunakan Performance analysis flowchart.

                                                    3. Kurangnya tujuan untuk menyediakan arahan dan fokus.
                                                    • Program pelatihan kadangkala gagal karena kurangnya tujuan yang jelas.
                                                    • Best Practice: Tujuan pelatihan memenuhi sejumlah tujuan bagi trainers, trainee, dan organisasi. Tujuan pelatihan mengatur langkah-langkah untuk rancangan pelatihan yang mencakup kriteria yang termasuk di dalam evaluasi pelatihan. Tujuan pelatihan untuk program training harus mengatur berbagai tingkatan seperti reaksi, pembelajaran, perilaku, hasil, dan ROI.
                                                    Beberapa Penyebab Kegagalan dari Pelatihan Menurut Para Ahli_
                                                    image source: designingdigitally.com
                                                    baca juga: Pengertian dan Tipe-Tipe Program Pelatihan Menurut Para Ahli

                                                    4. Solusinya terlalu mahal.
                                                    • Meskipun ROI program pelatihan adalah penting untuk mengukur efektivitas, ROI yang negatif tidak berarti bahwa program pelatihan telah gagal.Terdapat banyak benefit yang tidak dapat diukur dari program pelatihan yang menambah value terhadap organisasi.
                                                    • Best Practice: Program pelatihan tidak perlu mahal untuk menjadi efektif. Merupakan hal penting untuk mengestimasi biaya dan benefit dari program sebelum memmbuat keputusan. Juga merupakan hal penting untuk memiliki kejelasan mengenai kriteria utama yang digunakan ketika membandingkan alternatif pelatihan dan kriteria lain untuk evaluasi pelatihan.

                                                    5. Pelatihan sebagai suatu event.
                                                    • Ketika pelatihan menjadi event yang terpisah atau terisolasi, kemungkinannya adalah kegagalan.
                                                    • Best Practice: Program pelatihan harus dianggap sebagai bagian dari proses yang lebih luas dan sistem organisasional yang membutuhkan atensi dan dukungan lebih lanjut, bukan saja selama pelatihan, namun sebelum dan sesudah pelatihan.

                                                    6. Partisipan
                                                    • Ketika karyawan hanya diharapkan untuk hadir pada program pelatihan tanpa mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka pelajari dan lakukan setelah pelatihan, mereka sepertinya tidak menunjukan perubahan apapun pada perilaku atau kemajuan pada kinerja.
                                                    • Best Practice: Trainee harus diberi tanggungjawab akan apa yang mereka pelajari dalam pelatihan dan bagaimana mereka akan menerapkan itu pada pekerjaan. Manajer juga harus bertanggungjawab atas pembelajaran dan transfer bawahan mereka kepada hasil organisasional.

                                                    7. Kegagalan untuk menyiapkan lingkungan kerja untuk transfer.
                                                    • Rintangan dalam lingkungan kerja dapat mengacaukan keberhasilan program keja yang efektif.
                                                    • Best Practice: Informasi analisis kebutuhan dapat digunakan untuk mengidentifikasi rintangan transfer dan menyingkirkannya sebelum program pelatihan diterapkan. Memfasilitasi transfer pelatihan dapat mencakup aktivitas sebelum, selama, dan sesudah pelatihan, dan termasuk trainers, trainee, dan manajemen.

                                                    8. Kurangnya Reinforcement dan dukungan Manajemen.
                                                    • Jika manajemen tidak mendukung, mendorong, dan menguatkan penggunaan pengetahuan dan keahlian baru dalam pekerjaan, program pelatihan tidak akan efektif.
                                                    • Best Practice: Merupakan hal yang sangat penting bahwa manajemen terlibat dengan trainee sebelum dan sesudah pelatihan. Manajer perlu tahu betapa pentingnya peranan mereka dan bagaimana mereka dapat menyediakan dukungan dan reinforcement.

                                                    9. Kegagalan untuk memisahkan efek pelatihan.
                                                    • Merupakan hal yang sulit untuk dapat mendemonstrasikan perubahan atau efek pada karyawan dan organisasi sehubungan dengan program pelatihan tertentu, dan bukan sesuatu yang lain. Kegagalan untuk memisahkan efek dari pelatihan dapat menimbulkan pertanyaan sehubungan dengan kebutuhan dan value dari pelatihan dan pengembangan.
                                                    • Best Practice: Cara tradisional untu memisahkan efek pelatihan adalah dengan mengadakan eksperimen dengan kelompok training dan kelompok kontrol. Sayangnya, tipe rancangan ini seringkali sulit untuk diimplementasikan. Karena itu, pendekatan alternatif perlu digunakan, seperti internal referencing strategy. Teknik lain untuk memisahkan efek dari pelatihan adalah mengestimasi dampak dari trainee, supervisor, dan manajemen, juga faktor-faktor lainnya.

                                                    10. Kurangnya komitmen dan keterlibatan dari eksekutif.
                                                    • Program pelatihan dan pengembangan kemungkinan gagal tanpa adanya komitmen dan keterlibatan dari eksekutif senior. Komitmen mereka merupakan hal yang penting untuk efektivitas program pelatihan dan pengembangan.
                                                    • Best Practice: Eksekutif dapat mendemonstrasikan komitmen mereka pada fungsi pelatihan dengan menyediakan sumber daya dan mereka dapat terlibat dengan kehadiran dan partisipasi mereka ada sesi pelatihan.

                                                    11. Kegagalan untuk menyediakan feedback dan penggunaan informasi mengenai hasil.
                                                    • Program pelatihan tidak dapat diperbaiki dan mencapai harapan jika berbagai stakeholder tidak menerima feedback dan informasi mengenai hasil dari pelatihan. Feedback dan informasi merupakan hal yang penting untuk membuat program pelatihan efektif untuk semua lapisan stakeholder.
                                                    • Best Practice: Trainers perlu tahu bahwa program pelatihan mereka mencapai tujuan; trainee perlu tahu bahwa mereka telah mendapatkan pengetahuan dan keahlian baru’ dan manajemen perlu tahu bahwa training memiliki dampak pada hasil bisnis.

                                                    Sekian artikel tentang Beberapa Penyebab Kegagalan dari Pelatihan Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

                                                    Daftar Pustaka
                                                    • Davis, E. (2008). ‘The art of training and development’ : the training managers: a handbook. Ensiklopedi. (terjemahan), Jakarta: Gramedia

                                                    Kepribadian ENFJ (Meyakinkan) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ENFJ (Meyakinkan) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Penilai - ENFJ adalah pemimpin alami lahir, penuh gairah dan karisma. Membentuk sekitar dua persen dari populasi, mereka seringkali politisi kita, pelatih dan guru-guru, menjangkau dan menginspirasi orang lain untuk mencapai dan melakukan yang baik di dunia. Dengan keyakinan alam yang melahirkan pengaruh, ENFJ mengambil banyak kebanggaan dan sukacita dalam membimbing orang lain untuk bekerja sama untuk memperbaiki diri dan komunitasnya.

                                                    Kepribadian ENFJ (Meyakinkan) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Penilai_
                                                    image source: www.16personalities.com
                                                    baca juga: Tipe-Tipe Kepribadian

                                                    Kelebihan dan Kelemahan ENFJ
                                                    Kelebihan
                                                    • Responsif dan bertanggung jawab
                                                    • Pada umumnya peduli dengan perkataan atau keinginan orang lain
                                                    • Cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain
                                                    • Memimpin diskusi dengan cepat dan taktis
                                                    • Pandai bergaul, populer dan simpatik
                                                    • Responsif pada kritik dan ujian
                                                    • Hubungan manusiawi yang harmonis, bersahabat, bijaksana dan simpatik
                                                    • Tekun, teliti dan teratur
                                                    • Mengidealkan apa yang dikagumi
                                                    • Memliliki kemampuan untuk melihat nilai dari pendapat orang lain
                                                    • Mudah setuju terhadap pendapat orang lain, dalam batas yang masuk akal

                                                    Kelemahan
                                                    • Menanggapi kritik terlalu berlebihan
                                                    • Demi menghindari konflik, hubungan dengan orang lain terkadang kurang jujur
                                                    • Terlena dengan misi pribadi demi menjunjung keselarasan
                                                    • Empati yang berlebihan, dapat mencampuri urusan pribadi dengan orang lain
                                                    • Lupa dengan fakta yang penting

                                                    Saran Profesi untuk ENFJ
                                                    • Pengajar
                                                    • Konsultan
                                                    • Psikolog
                                                    • Konselor
                                                    • HRD
                                                    • Marketing
                                                    • Event Coordinator
                                                    • Entertainer
                                                    • Penulis
                                                    • Motivator

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian ENFJ (Meyakinkan) : Terbuka, Intuitif, Perasa, Penilai. Semoga bermanfaat.

                                                    Kepribadian ENFP (Optimis) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ENFP (Optimis) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian ENFP berfokus menggunakan kreativitas mereka untuk mengekspresikan diri mereka dan manfaatnya bagi orang lain. ENFP tidak menyukai pekerjaan rutin dan ingin tantangan. Pekerjaan yang ideal untuk ENFP adalah yang memungkinkan mereka untuk mengikuti inspirasi mereka, memuaskan keingintahuan mereka dan mengembangkan solusi yang menguntungkan orang-orang dengan cara yang inovatif dan asli.

                                                    Kepribadian ENFP (Optimis) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Pengamat_

                                                    Kelebihan dan Kelemahan ENFP

                                                    Kelebihan
                                                    • Mencari kemungkinan-kemungkinan dengan cara-cara baru melakukan berbagai hal
                                                    • Memecahkan masalah-masalah sulit dengan cara-cara yang sederhana
                                                    • Mengubah proyek dan peluang-peluang baru demi kreativitas
                                                    • Kesempatan untuk mengembangkan dan mengilhami potensi dalam diri orang-orang lain
                                                    • Menciptakan lingkungan yang penuh semangat dan motivasi
                                                    • Mengkaji hal-hal dan terus mempertimbangkan pemecahannya
                                                    • Hangat, antusias tinggi, imaginatif dan pandai menemukan hal-hal baru
                                                    • Mampu melakukan apapun yang menarik baginya. Cepat memberikan solusi dan cepat membantu orang yang punya masalah
                                                    • Sering mengandalkan kemampuannya untuk improvisasi daripada menyiapkannya dulu
                                                    • Sering menemukan alasan yang menarik untuk meyakinkan orang lain tentang apa yang diinginkannya

                                                    Kelemahan
                                                    • Karena kebebasannya, kurang patuh terhadap aturan dan kurang disiplin dengan waktu
                                                    • Bekerja tidak terencana dan melompat-lompat, terkadang keluar jalur
                                                    • Banyak pekerjaan tetapi hanya sedikit yang selesai
                                                    • Abai dengan fakta, data-data detail
                                                    • Lambat dan sulit mengambil keputusan dan kesimpulan karena terlalu banyak informasi
                                                    • Cenderung tidak logis karena mengutamakan menjaga perasaan semua pihak

                                                    Saran Profesi untuk ENFP
                                                    • Pengajar
                                                    • Jurnalis
                                                    • Konselor
                                                    • Psikolog
                                                    • Entertainer
                                                    • Motivator
                                                    • Presenter
                                                    • Reporter
                                                    • MC
                                                    • Seniman

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian ENFP (Optimis) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Pengamat. Semoga bermanfaat.

                                                    Kepribadian ENTJ (Pemimpin Alami) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ENTJ (Pemimpin Alami) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Penilai - Orang dengan tipe kepribadian ENTJ lebih memilih untuk berada dimanajemen atau peran pengawasan dan ingin menggunakan kemampuannya untuk memulai dan memimpin perubahan organisasi. Orang dengan tipe kepribadian ENTJ biasanya termotivasi dan bekerja keras, dan ingin diakui atas upaya mereka dengan uang, kekuasaan, dan prestasi. Organisasi yang ideal untuk para ENTJ adalah yang menjunjung tinggi kompetensi dan pemikiran logis dan termasuk rekan kerja yang cerdas dan ambisius.

                                                    Kepribadian ENTJ (Pemimpin Alami) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Penilai_
                                                    image source: www.16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ENFP (Optimis) - Terbuka, Intuitif, Perasa, Pengamat

                                                    Kelebihan dan Kelebihan Kepribadian ENTJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Jujur dan terus terang, kuat kemauannya, dan dapat menjadi pemimpin-pemimpin dalam kegiatan-kegiatan
                                                    • Cepat mendapatkan informasi dan menikmati infromasi tersebut karena kesukaannya membaca
                                                    • Tindakan eksekutif dan perencanaan jangka panjang
                                                    • Bersifat logis,analitis dan kritis secara objektif
                                                    • Bersandar pada pemikiran
                                                    • Fokus pada gagasan bukan orang dibalik gagasan
                                                    • Berpikir lebih dulu, mengatur perencanaan, situasi dan operasi yang berhubungan dengan suatu proyek
                                                    • Membuat usaha sistematis untuk mencapai sasaran mereka pada waktunya
                                                    • Kepercayaan bahwa perilaku harus dikendalikan oleh logika
                                                    • Hidup dengan serangkaian aturan tertentu yang merangkum penilaian dasar mereka mengenai dunia
                                                    • Memandang apa yang tidak logis dan tidak konsisten
                                                    Kelemahan
                                                    • Kurang kesabaran terhadap situasi yang tidak efisien
                                                    • Dingin dengan perasaan orang lain
                                                    • Tegas dengan aturan dan mengabaikan sisi manusiawi
                                                    • Terlalu percaya diri dan fokus terhadap dirinya sendiri
                                                    • Tampak arogan dengan pengetahuannya

                                                    Saran Profesi untuk ENTJ
                                                    • Entrepreneur
                                                    • Pengacara
                                                    • Hakim
                                                    • Konsultan
                                                    • Pemimpin Organisasi
                                                    • Business Analyst
                                                    • Bidang Finansial


                                                    Kepribadian ENTP (Kreatif) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ENTP (Kreatif) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian ENTP sering mengambil pendekatan kewirausahaan untuk pekerjaan mereka dan mereka lebih memilih untuk mendekati tugas dengan cara yang santai dan tidak terstruktur dengan beberapa keterbatasan pada kecerdikan mereka. Pekerjaan yang ideal untuk ENTP memungkinkan mereka menempatkan kreativitas mereka untuk bekerja mengembangkan ide-ide inovatif, memungkinkan mereka untuk melempar tanggungjawab untuk rincian implementasi yang membosankan kepada orang lain.

                                                    Kepribadian ENTP (Kreatif) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Pengamat_
                                                    image source: www.16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ENTJ (Pemimpin Alami) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Penilai

                                                    Kelebihan dan Kekurangan ENTP

                                                    Kelebihan
                                                    • Gesit, inovatif, dan baik dalam banyak hal
                                                    • Menstimulai orang lain, serta waspada dan banyak bicara
                                                    • Punya banyak cara untuk memecahkan masalah dan tantangan, tetapi bisa mengabaikan tugas-tugas rutin
                                                    • Cenderung melakukan hal baru yang menarik hati setelah melakukan sesuatu yang lain
                                                    • Terampil untuk menemukan alasan yang tepat tentang apa yang diinginkannya
                                                    • Mahir berurusan dengan teori dan hal-hal abstrak
                                                    • Mencari kemungkinan-kemungkinan dan cara-cara baru dalam melakukan banyak hal
                                                    • Imajinasi dan inisiatif memulai pekerjaan
                                                    • Bertujuan untuk memahami daripada menghakimi orang
                                                    • Membangkitkan semangat dan efektif dalam memotivasi orang lain
                                                    Kelemahan
                                                    • Tidak cermat dengan hal-hal yang detail
                                                    • Kurang praktis dalam menyikapi hal-hal yang sederhana
                                                    • Tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan
                                                    • Tidak betah dengan hal yang rutin dan detail
                                                    • Dapat menjadi arogan karena merasa banyak tahu

                                                    Saran Profesi untuk ENTP
                                                    • Ilmuwan
                                                    • Marketing
                                                    • Pengacara
                                                    • Psikolog
                                                    • Konsultan
                                                    • Programer
                                                    • Fotografer
                                                    • Aktor

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian ENTP (Kreatif) - Terbuka, Intuitif, Pemikir, Pengamat. Semoga bermanfaat.

                                                    Kepribadian ESFJ (Harmonis) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ESFJ (Harmonis) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Penilai - Orang dengan tipe kepribadian ESFJ ingin menempatkan keterampilan interpersonal mereka bekerja untuk mengatur orang. ESFJ biasanya lebih memilih pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk membantu orang dengan praktis dalam cara yang mudah untuk diamati. Orang dengan tipe kepribadian ESFJ biasanya lebih suka bekerja dengan orang lain dan mendapatkan energi dengan ikut berpartisipasi, termotivasi, ketelitian dan tim yang berorientasi pada tindakan. Lingkungan kerja ideal untuk ESFJ memberikan harapan yang jelas, suasana yang terstruktur dan yang bebas dari konflik atau ketidakpastian.

                                                    Kepribadian ESFJ (Harmonis) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Penilai_
                                                    image source: www.personalitites.com

                                                    Kelebihan dan Kelemahan ESPJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Menerima tanggung jawab melampaui panggilan tugas
                                                    • Hati yang hangat, banyak bicara, populer, punya hati nurani yang kuat, dilahirkan untuk bekerja sama, dan anggota kelompok yang aktif
                                                    • Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain
                                                    • Kerja dengan baik dalam situasi yang mendukung dan memujinya
                                                    • Minat utamanya ada dalam bidang-bidang yang secara langsung atau jelas
                                                    • Memancarkan simpati dan persekutuan
                                                    • Hubungan manusiawi yang harmonis
                                                    • Bersahabat, bijaksana dan simpatik
                                                    • Tekun, teliti dan teratur
                                                    • Berkonsentrasi pada sifat-sifat orang lain yang patut dipuji
                                                    • Belas kasihan dan kesadaran akan kondisi fisik

                                                    Kelemahan
                                                    • Karena begitu tinggi perhatian terhadap orang, terkadang kurang memperhatikan diri sendiri
                                                    • Kesulitan meminta pertolongan, khawatir mengecewakan orang lain
                                                    • Susah melemparkan dan menerima kritik
                                                    • Keputusan atau kesimpulan terkadang subjektif dan tidak logis, dengan pertimbangan perasaan

                                                    Saran Profesi untuk ESFJ
                                                    • Pengajar
                                                    • Perencana Keuangan
                                                    • Perawat
                                                    • Guru
                                                    • Konselor
                                                    • Bidan
                                                    • Administratif
                                                    • Bidang Hospitality
                                                    • Bidang Anak-anak

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian ESFJ (Harmonis) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Penilai. Semoga bermanfaat. 

                                                    Kepribadian ESFP (Murah Hati) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ESFP (Murah Hati) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian ESFP berbakat dalam pemecahan praktis, orang yang berorientasi pada masalah dan dapat menempatkan keterampilan ini untuk digunakan dengan baik dalam membantu orang lain. ESFP sering menginginkan karir yang memungkinkan mereka untuk bergerak, dan umumnya lebih suka lingkungan kerja yang estetis. Mereka lebih memilih pekerjaan yang memiliki hasil segera dan nyata.

                                                    ESFP (Murah Hati) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Pengamat_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ESFJ (Harmonis) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Penilai

                                                    Kelebihan dan Kelemahan ESFP

                                                    Kelebihan
                                                    • Outgoing, Easygoing, mudah berteman, dan bersahabat
                                                    • Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut
                                                    • Lebih cepat ingat pada kejadian daripada teori-teori
                                                    • Bersandar pada apa yang mereka lihat, dengar dan ketahui dari tangan pertama
                                                    • Menerima dan menggunakan fakta di sekitar mereka
                                                    • Mencari solusi-solusi yang memuaskan
                                                    • Kemampuan beradaptasi tinggi
                                                    • Berpikiran terbuka dan toleransi
                                                    • Menggunakan aturan-aturan, sistem atau situasi pada saat ini sebagai penolong bukan penghalang
                                                    • Membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai perasaan pribadi bukan berdasarkan analisis logis

                                                    Kelemahan
                                                    • Menggampangkan menyikapi situasi, karena terkadang terlihat santai
                                                    • Tidak suka diberi petunjuk bagaimana seharusnya bekerja, dapat bermasalah dengan aturan dan batasan
                                                    • Mudah tergoda dan sulit mendisiplinkan diri
                                                    • Terkadang mengorbankan tugas dan membebani orang lain karena menempatkan prioritas pada pengalaman dan mencoba menikmati hidup

                                                    Saran Profesi untuk ESFP
                                                    • Entertainer
                                                    • Seniman
                                                    • Konselor
                                                    • Designer
                                                    • Tour Guide
                                                    • Child Care
                                                    • Marketing
                                                    • Bidang Hospitality

                                                    Kepribadian ESTJ (Disiplin) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ESTJ (Disiplin) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Penilai - Orang dengan tipe kepribadian ESTJ ingin berada dalam kontrol dan sering mencari posisi manajemen. Mereka sangat handal dan mendapatkan kepuasan dengan mengerjakan sebuah proyek sampai selesai. Lingkungan kerja yang ideal untuk ESTJ ini adalah struktur organisasi yang terorganisir. Pekerjaan ideal untuk ESTJ memungkinkan mereka untuk menggunakan keterampilan organisasi mereka dalam serangkaian prosedur standar untuk secara efisien menghasilkan produk nyata.
                                                    Kepribadian ESTJ (Disiplin) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Penilai_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ESFP (Murah Hati) - Terbuka, Pengindera, Perasa, Pengamat

                                                    Kelebihan dan Kelemahan ESTJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Praktis, realistis, berpegang pada fakta, dengan dorongan alamiah untuk bisnis dan mekanistis
                                                    • Bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan taat pada ketentuan dan aturan
                                                    • Suka diberi wewenang untuk mengatur
                                                    • Mengorganisir proyek-proyek lalu mengusahakan agar terselesaikan
                                                    • Bersifat logis, analitis, dan kritis secara objektif
                                                    • Fokus pada pekerjaan bukan orang dibalik pekerjaan
                                                    • Mengorganisasikan fakta-fakta, situasi dan operasi yang berhubungan dengan suatu proyek
                                                    • Membuat usaha sistematis untuk mencapai sasaran mereka pada waktunya
                                                    • Kepercayaan bahwa perilaku harus dikendalikan oleh logika
                                                    • Hidup dengan serangkaian aturan tertentu yang merangkum penilaian dasar mereka mengenai dunia

                                                    Kelemahan
                                                    • Mengukur orang dengan standar atau kacamata dirinya
                                                    • Kurang memikirkan dampak terhadap orang lain
                                                    • Tergesa-gesa mengambil kesimpulan, tanpa dukungan informasi yang banyak
                                                    • Kurang peduli dengan pendapat orang lain
                                                    • Resisten dengan perubahan

                                                    Saran Profesi untuk ESTJ
                                                    • Pengusaha
                                                    • Manajer
                                                    • Militer
                                                    • Hakim
                                                    • Polisi
                                                    • Pengacara
                                                    • Auditor
                                                    • Guru
                                                    • Sales
                                                    • Akuntan
                                                    • System Analys

                                                    Kepribadian ESTP (Spontan) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ESTP (Spontan) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian ESTP bergantung pada pengalaman masa lalu untuk memilih pendekatan yang terbaik untuk situasi yang dihadapi. ESTP keras kepala dan ringan tangan serta memiliki rasa kinetik bagaimana segala sesuatu bekerja. ESTP menyukai pekerjaan yang tak terduga, menawarkan kesenangan dan petualangan. Mereka menginginkan pekerjaan yang mempunyai fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat tanpa tekanan untuk mengikuti prosedur yang ditetapkan atau rencana.
                                                    Kepribadian ESTP (Spontan) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Pengamat_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ESTJ (Disiplin) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Penilai

                                                    Kelebihan dan Kelemahan ESTP

                                                    Kelebihan
                                                    • Cenderung menyukai sesuatu yang mekanistis dan olahraga, dengan teman berada didampingnya
                                                    • Mudah beradaptasi, toleran, dan pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai
                                                    • Tidak suka penjelasan terlalu panjang
                                                    • Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat dilakukan
                                                    • Menghadapi hidup secara realistik dan tidak pribadi
                                                    • Bersandar pada apa yang dilihat, dengar dan ketahui dari tangan pertama
                                                    • Mencari solusi-solusi yang memuaskan
                                                    • Kemampuan beradaptasi dengan pikiran terbuka dan sikap toleran
                                                    • Terampil dalam memecahkan suatu masalah
                                                    • Membuat keputusan berdasarkan analisis logis pikiran, bukan pada nilai-nilai perasaan pribadi

                                                    Kelemahan
                                                    • Tidak memiliki prioritas
                                                    • Pemecahan masalah tidak sistematis
                                                    • Kurang peduli dengan perasaan orang lain
                                                    • Tidak memiliki rencana yang matang, sesuatunya disiapkan secara mendadak
                                                    • Kurang menganggap penting persoalan yang detail

                                                    Saran Profesi untuk ESTP
                                                    • Polisi
                                                    • Marketing
                                                    • Sales
                                                    • Pialang Saham
                                                    • Entrepreneur
                                                    • Technical Support

                                                    Kepribadian INFJ (Reflektif) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian INFJ (Reflektif) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Penilai - Orang dengan tipe kepribadian INFJ berdedikasi, membantu dan berprinsip kerja yang dapat diandalkan untuk membayangkan, merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek yang kompleks untuk kemanusiaan. Lingkungan kerja yang ideal untuk INFJ adalah yang mengandung unsur harmonis, rajin dan berorientasi pada misi kemanusiaan. Pekerjaan ideal INFJ adalah yang memungkinkan mereka untuk menggunakan kreativitas mereka dalam lingkungan yang terorganisir independen untuk mengembangkan dan menerapkan visi yang konsisten dengan nilai-nilai pribadi mereka.

                                                    Kepribadian INFJ (Reflektif) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Penilai_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ESTP (Spontan) - Terbuka, Pengindera, Pemikir, Pengamat

                                                    Kelebihan dan Kelemahan INFJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Sukses karena ketekunan, originalitas, dan keinginan kuat untuk melakukan apa saja yang diperlukan
                                                    • Memberikan yang terbaik dalam pekerjaan
                                                    • Dihormati karena keteguhan hati pada prinsip
                                                    • Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi, serta dedikasi pada hal-hal baik
                                                    • Intuisi dan pemahaman
                                                    • Kesempatan untuk bersikap inovatif dengan gagasan baru
                                                    • Keharmonisan dan persekutuan
                                                    • Mahir membujuk orang lain untuk menyetujui dan bekerja sama
                                                    • Subjektif dalam menimbang dan menerapkan nilai-nilai
                                                    • Sensitif dan peka, serta percaya pada keyakinan dan diri pribadi

                                                    Kelemahan
                                                    • Takut dan menjauhi konflik
                                                    • Tidak percaya pada informasi yang belum terbukti
                                                    • Dapat terlalu memaksa membuat orang senang
                                                    • Terlalu mengatur dan perfeksionis
                                                    • Mengabaikan bukti atau fakta yang tidak mendukung pendapatnya

                                                    Saran Profesi untuk INFJ
                                                    • Pengajar
                                                    • Penulis
                                                    • Psikolog
                                                    • Dokter
                                                    • Konselor
                                                    • Fotografer
                                                    • Seniman
                                                    • Designer
                                                    • Child Care
                                                    • Pekerja Sosial

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian INFJ (Reflektif) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Penilai. Semoga bermanfaat.

                                                    Kepribadian INFP (Idealis) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian INFP (Idealis) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian INFP tidak terlalu didorong oleh uang atau status dan lebih memilih pekerjaan yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi yang memungkinkan mereka untuk membantu orang lain terlihat lebih menarik bagi mereka. Pekerjaan yang ideal untuk INFP adalah yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kepribadian dengan cara bekerja dan mengambil keuntungan dari kemampuan untuk melihat solusi yang unik. INFP menikmati bekerja mandiri dan memiliki kontrol atas bagaimana dan kapan menyelesaikan sebuah proyek. Ketika mereka melakukan pekerjaan dengan orang lain, INFP merasa bahwa anggota tim mereka bersikap kooperatif, mendukung dan fleksibel.

                                                    Kepribadian INFP (Idealis) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Pengamat_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian INFJ (Reflektif) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Penilai

                                                    Kelebihan dan Kelemahan Kepribadian INFP

                                                    Kelebihan
                                                    • Kesetiaan terhadap tugas dan kewajiban yang berhubungan dengan gagasan atau orang yang mereka pedulikan
                                                    • Mengambil pendekatan yang sangat pribadi terhadap hidup
                                                    • Menilai segala sesuatu dengan cita-cita batiniah dan nilai-nilai pribadi
                                                    • Berpegang teguh pada impian ideal mereka dengan keyakinan yang bersemangat
                                                    • Toleransi, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam masalah sehari-hari
                                                    • Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tetapi jarang mengunkapkannya sampai mengenal betul orang yang diajak bicara
                                                    • Peduli pada proses belajar, ide, bahasa dan pekerjaan mandiri
                                                    • Cenderung untuk mengambil terlalu banyak, tetapi menyelesaikannya sebagian
                                                    • Bersahabat, tetapi sering terlalu terlibat pada apa yang dilakukannya
                                                    • Perhatian sedikit pada miliknya dan lingkungan sekitar

                                                    Kelemahan
                                                    • Sensitif terhadap kritikan
                                                    • Tidak sabar terhadap hal detail dan rutin
                                                    • Menghindar dari konflik yang mungkin saja dinamis dan produktif
                                                    • Enggan melemparkan kritik terhadap orang lain
                                                    • Terkesan menyendiri dan kurang bersahabat

                                                    Saran Profesi untuk INFP
                                                    • Penulis
                                                    • Psikolog
                                                    • Pengajar
                                                    • Sastrawan
                                                    • Konselor
                                                    • Seniman
                                                    • Rohaniawan
                                                    • Bidang Hospitality

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian INFP (Idealis) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Pengamat. Semoga bermanfaat.

                                                    Kepribadian INTJ (Independen) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian INTJ (Independen) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Penilai - Orang dengan kepribadian INTJ adalah orang yang serius, analitis dan perfeksionis. Perasaan sukses seorang INTJ bergantung terutama pada level mereka sendiri dari sebuah pemahaman dan pencapaian tetapi juga bergantung pada level dari struktur dalam kehidupan mereka, dan kemampuan mereka untuk menghargai kepintaran dan kemampuan dari mereka yang membagi kehidupan mereka.

                                                    Kepribadian INTJ (Independen) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Penilai_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian INFP (Idealis) - Tertutup, Intuitif, Perasa, Pengamat

                                                    Kelebihan dan Kelemahan Kepribadian INTJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Biasanya memiliki ide-ide original dan dorongan kuat untuk mencapai ide dan tujuan-tujuannya
                                                    • Di bidang yang cocok, memiliki kekuatan untuk mengorganisir pekerjaan dan melakukannya dengan atau tanpa bantuan
                                                    • Kritis, mandiri, dan lebih suka melakukan sesuatu dengan caranya sendiri
                                                    • Pikiran-pikiran dan juga tindakan-tindakannya inovatif
                                                    • Mempercayai pemahaman intuitif terhadap hubungan sejati dan makna dari hal-hal
                                                    • Kerinduan untuk menghabiskan waktu dan berusaha untuk melihat inspirasi meraka dilaksanakan pada praktek
                                                    • Mendorong orang lain hampir sekeras mereka mendorong diri sendiri
                                                    • Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah

                                                    Kelemahan
                                                    • Terkadang keras kepala
                                                    • Dapat menjadi skeptis yang berlebihan
                                                    • Terkadang arogan
                                                    • Kurang melibatkan orang lain dalam kegiatannya
                                                    • Terkadang kurang memperdulikan standar orang lain

                                                    Saran Profesi untuk INTJ
                                                    • Ilmuwan
                                                    • Politik
                                                    • Peneliti
                                                    • Insinyur
                                                    • Pengajar
                                                    • Teknisi
                                                    • Profesor
                                                    • Dokter
                                                    • Research & Development
                                                    • Business Analyst
                                                    • System Analys
                                                    • Pengacara
                                                    • Hakim
                                                    • Programmer

                                                    Kepribadian INTP (Konseptual) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian INTP (Konseptual) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian INTP jarang memiliki banyak minat dalam aturan organisasi, lebih memilih untuk menempa jalan mereka sendiri untuk inovasi. Mereka biasanya lebih memilih untuk fokus pada penciptaan ide, dan meninggalkan rincian membosankan untuk dilempar kepada orang lain. Sebuah organisasi yang ideal untuk INTP adalah yang fleksibel dan non-aturan dan lebih menghargai kepintaran. Sebuah pekerjaan yang ideal untuk INTP memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah teoritis atau teknis yang kompleks dengan kreatif, dan solusi baru.

                                                    Kepribadian INTP (Konseptual) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Pengamat_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian INTJ (Independen) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Penilai

                                                    Kelebihan dan Kelemahan Kepribadian INTP

                                                    Kelebihan
                                                    • Senang memecahkan masalah dengan logika dan analisis
                                                    • Biasanya tertarik pada ide-ide dengan hubungan sedikit pada diskusi
                                                    • Cenderung memiliki minat yang jelas
                                                    • Membuat penilaian logis tentang kemungkinan-kemungkinan non personal
                                                    • Kritis secara objektif
                                                    • Lingkaran kecil sahabat-sahabat dekat
                                                    • Pendiam dan penyegan
                                                    • Sangat ingin tahu terhadap gagasan-gagasan baru
                                                    • Kerinduan terhadap memahami misteri kompleks dari hal-hal yang bukan pribadi

                                                    Kelemahan
                                                    • Cermat dalam melihat kelemahan tetapi segan untuk mengutarakannya
                                                    • Bisa muncul sikap arogan, kurang komunikatif dan tidak mau mendengarkan orang lain
                                                    • Dapat melukai perasaan orang lain
                                                    • Enggan dengan pekerjaan yang detail, kurang dengan tindakan yang nyata
                                                    Saran Profesi untuk INTP
                                                    • Ilmuwan
                                                    • Fotografer
                                                    • Programmer
                                                    • Ahli Komputer
                                                    • System Analys
                                                    • Penulis
                                                    • Ahli Forensik
                                                    • Jaksa
                                                    • Pengacara
                                                    • Teknisi

                                                    Kepribadian ISFJ (Setia) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ISFJ (Setia) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Penilai - ISFJ didorong oleh inti nilai-nilai pribadi mereka, biasanya termasuk menjunjung tinggi tradisi/aturan, merawat orang lain dan bekerja keras. ISFJ biasanya lebih suka bekerja di belakang layar dan ingin menerima pengakuan dengan cara yang rendah tanpa diperlukan untuk mempresentasikan karya mereka di depan umum. Mereka ingin merasa bahwa mereka telah memenuhi tugas mereka tetapi tidak ingin didorong masuk ke dalam sorotan.

                                                    Kepribadian ISFJ (Setia) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Penilai_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian INTP (Konseptual) - Tertutup, Intuitif, Pemikir, Pengamat

                                                    Kelebihan dan Kelemahan Kepribadian ISFJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Tenang, ramah dan teliti
                                                    • Bekerja untuk memenuhi kewajiban
                                                    • Memberikan stabilitas dalam bekerja dan proyek
                                                    • Mendasarkan keputusan pada nilai-nilai pribadi
                                                    • Penghargaan yang lengkap, realistik dan praktis terhadap fakta
                                                    • Terampil, tenang dan tegar terhadap suatu krisis
                                                    • Mendalam, bekerja keras, dan stabil
                                                    • Kemampuan berorganisasinya tinggi
                                                    • Ramah, simpatik, banyak akal, dan terbebani dengan tulus
                                                    Kelemahan
                                                    • Tidak fleksibel dengan perubahan situasi di tengah jalan
                                                    • Kurang berani menyampaikan pendapat
                                                    • Tidak senang dengan obrolan abstrak dan imajinatif
                                                    • Sensitif dengan kritik
                                                    • Banyak pertimbangan, tidak spontan
                                                    Saran Profesi untuk ISFJ
                                                    • Arsitek
                                                    • Interior Designer
                                                    • Perawat
                                                    • Administratif
                                                    • Designer
                                                    • Child Care
                                                    • Konselor
                                                    • Back Office Manager
                                                    • Penjaga Toko
                                                    • Penjaga Perpustakaan
                                                    • Dunia Perhotelan

                                                    Sekian artikel tentang Kepribadian ISFJ (Setia) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Penilai. Semoga bermanfaat.

                                                    Kepribadian ISFP (Artistik) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Pengamat

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ISFP (Artistik) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Pengamat - Orang dengan tipe kepribadian ISFP ingin merasa secara pribadi terlibat dengan pekerjaan mereka dan mencari karir yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri atau berpartisipasi dalam perjuangan yang mereka yakini. ISFP umumnya tidak ingin berada dalam posisi yang mengharuskan mereka untuk berbicara secara terbuka atau memimpin kelompok besar.

                                                    Kepribadian ISFP (Artistik) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Pengamat_
                                                    image source: 16personalities.com

                                                    Kelebihan dan Kelemahan Kepribadian ISFP

                                                    Kelebihan
                                                    • Sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah hati pada kemampuannya
                                                    • Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain
                                                    • Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut yang setia
                                                    • Seringkali santai menyelesaikan sesuatu karena sangat menikmati apa yang terjadi saat ini
                                                    • Menilai hidup dengan impian ideal batiniah dan nilai-nilai pribadinya
                                                    • Setia pada tugas, dapat diandalkan, dan akurat
                                                    • Toleran, berpikiran terbuka, fleksibel dan mampu beradaptasi
                                                    • Tampil tenang dan tegar pada suatu krisis
                                                    • Ketekunan yang menstabilkan
                                                    • Ramah, simpatik, banyak akal, dan terbeban dengan tulus
                                                    • Perfeksionis jika menyukai sesuatu secara mendalam
                                                    Kelemahan
                                                    • Terlalu santai menyelesaikan pekerjaan
                                                    • Kurang mampu menampilkan diri
                                                    • Kepemimpinannya kurang
                                                    • Karena hidupnya sepenuhnya untuk hari ini, cenderung tidak menyiapkan visi jangka panjang
                                                    • Sensitif dengan kritik, sehingga mudah terluka dan kecil hati
                                                    Saran Profesi untuk ISFP
                                                    • Pengajar
                                                    • Pengrajin
                                                    • Seniman
                                                    • Designer
                                                    • Konselor
                                                    • Psikolog
                                                    • Guru
                                                    • Aktor
                                                    • Pekerja Sosial

                                                    Kepribadian ISTJ (Bertanggung Jawab) - Tertutup, Pengindera, Pemikir, Penilai

                                                    $
                                                    0
                                                    0
                                                    Kepribadian ISTJ (Bertanggung Jawab) - Tertutup, Pengindera, Pemikir, Penilai - Orang dengan tipe kepribadian ISTJ dapat diandalkan dan teliti. ISTJ bekerja secara independen dan sistematis untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Sebuah pekerjaan yang ideal untuk ISTJ memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah logis dalam cara yang teratur. Sebuah lingkungan kerja yang ideal untuk ISTJ tenang, teratur dan terstruktur dengan aturan yang jelas.

                                                    Kepribadian ISTJ (Bertanggung Jawab) - Tertutup, Pengindera, Pemikir, Penilai_
                                                    image source: 16personalities.com
                                                    baca juga: Kepribadian ISFP (Artistik) - Tertutup, Pengindera, Perasa, Pengamat

                                                    Kelebihan dan Kelemahan Kepribadian ISTJ

                                                    Kelebihan
                                                    • Dapat diandalkan dan akurat
                                                    • Penghargaan yang lengkap, realistik dan praktis terhadap fakta
                                                    • Menerima tanggung jawab melampaui panggilan tugas
                                                    • Tampil tenang dan tegar dalam suatu krisis
                                                    • Mendalam, bekerja keras dan stabil
                                                    • Pilihan yang berhati-hati terhadap pekerjaan
                                                    • Kemampuan berorganisasi tinggi
                                                    • Serius, tenang serta mencapai suksesdengan konsentrasi dan ketelitian
                                                    • Praktis, teratur, senang pada fakta logis, realistis dan dapat diandalkan
                                                    • Melihat segala sesuatu dapat diorganisasikan dengan baik
                                                    • Bertanggung jawab
                                                    • Punya pendirian sendiri tentang apa yang harus dicapai dan mengerjakannya dengan mantap tidak peduli pada protes atau gangguan

                                                    Kelemahan
                                                    • Kurang kreatif dan inovatif karena sangat fokus terhadap tugas
                                                    • Kurang peduli dengan kebutuhan orang lain, terutama dengan orang yang berbeda ide dengannya
                                                    • Ragu dengan hal-hal atau ide yang baru jika tidak melihat atau mengalaminya
                                                    • Dapat mengabaikan pendapat orang lain
                                                    • Jarang mengapresiasi orang lain
                                                    Saran Profesi untuk ISTJ
                                                    • Akuntan
                                                    • Hakim
                                                    • Militer
                                                    • System Analys
                                                    • Programmer
                                                    • Dokter
                                                    • Pengacara
                                                    • Intelijen
                                                    • Polisi
                                                    • Bidang Manajemen

                                                    Viewing all 293 articles
                                                    Browse latest View live